Tuesday 28 February 2012

Gerakan Pemuda ANSOR di Batam

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siraj mengatakan ajaran Salafi Wahabi tidak cocok dengan tradisi dan budaya Islam di Indonesia. Sebab aliran ini mengajarkan kekerasan dan intoleransi.
Hal ini disampaikan Said Agil dalam acara bedah buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi: Mereka Membunuh Semuanya, Termasuk Para Ulama” yang digelar GP Ansor di Kampus Politeknik Batam,
“Wahabi mengajarkan ektrimisme dan kekerasan. Ajaran ini selangkah menuju terorisme,” kata Agil.
Menurut Agil, Islam merupakan agama yang terintegrasi dengan tradisi dan budaya yang santun dan cinta damai. Sehingga Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi mengajarkan jalan jihad melalui aksi terorisme.
Dia mengisahkan, dalam sejarah Nabi Muhammad SAW tidak pernah ada perintah menghancurkan berhala. Bahkan Nabi sering sedih ketika mendengar kabar kaum agama lain mengalami kekalahan dalam perang. Atau ketika umat Yahudi mengatakan Yesus merupakan anak haram.
”Sehingga kalau saat ini ada kelompok-kelompok yang menggunakan cara-cara kekerasan berarti mereka tidak sedang menjalankan ajaran Islam,” katanya.
Agil memang tidak mengatakan aliran Wahabi sesat. Namun dia mengecam sikap aliran Wahabi yang mengharamkan tahlilan dan amalan-amalan dengan bertawasul kepada Nabi Muhammad.
“Silahkan berwahabi, silahkan melarang tahlilan. Tapi jangan di Batam atau di Indonesia. Silakan pergi ke Afganistan, Pakistan dan negara lainnya,” kata Agil.
Meski begitu, Agil menilai aliran Wahabi cukup berbahaya dan mengancam kelangsungan hidup Islam. Sebab aliran ini banyak menjalakan amalan-amalan yang justru tidak sejalan dengan ajaran Islam.
“Kalau Islam tetap toleran, maka Islam akan hidup selamanya. Tapi kalau mengedepankan ajaran-ajaran yang ekstrem dan kekerasan, sebentar lagi Islam bisa bubar,” katanya.
Sebelumnya, buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi: Mereka Membunuh Semuanya mendapat kritik dari berbagai kalangan. Buku karangan Syaikh Idahram ini dituding membela Syi’ah yang dianggap sesat. Selain itu buku ini juga dinilai mengajarkan rasisme dan menebar provokasi kebencian dan permusuhan sesama Muslim.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siraj mengatakan ajaran Salafi Wahabi tidak cocok dengan tradisi dan budaya Islam di Indonesia. Sebab aliran ini mengajarkan kekerasan dan intoleransi.

Sunday 26 February 2012

Thursday 16 February 2012

Pemahaman Kitab Hikam ajaran Mu'alif Solawat Wahidiyah

Asal  sumbernya segala maksiat, tidak mau menjalankan perintah dari Alloh dan tidak mau menjauhi apa-apa yang dilarang Alloh,….“WAGHOFLATIN WA
SYAHWATIN …, dan sumbernya lupa kepada Alloh, tidak sadar kepada Alloh Ta’ala, dan sumbernya segala syahwat nafsiyyah, keinginan nafsu, yaitu “ridlo kepada nafsu” .  Tunduk kepada nafsu.

            Nafsu, seperti sering kita bahas, kita dengar, kita maklumi, yaitu “NAFSU AMMAROH”, keinginan yang mengajak kepada perbuatan-perbuatan yang dikecam oleh Alloh Subhanahu Wata'ala, dan meru-gikan masyarakat. Ada lagi “NAFSU BAHIMIYAH”, nafsu rojokoyo. Perhatian-nya hanya makan, minum, dan sex. Ada lagi “NAFSU SYAITHONIYAH”, nafsu syetan, yaitu nafsu yang kesukaannya selalu ingin menggelincirkan atau merugikan orang lain. Kemudian “NAFSU SABU’IYAH”, nafsu yang keinginannya menerkam, menjatuhkan, menjungkirkan orang lain. Menghancurkan orang lain atau menerkam orang lain. Kemudian lagi “NAFSU RUBUBIYYAH” atau “ANANIYYAH” : “ Nafsu
ke-Tuhanan, nafsu ke-Akuan atau egoistis. Keinginan hanya ingin supaya dihormat, di atas orang lain, dan sebagainya. Itu tadi semua nafsu-nafsu yang terkecam. Dan sumbernya segala ma’siat, tidak sadar kepa-da Alloh Ta’ala adalah tunduk bertekuk lutut kepada nafsunya. Selalu menuruti kenginan-keinginan dari pada nafsu-nafsu tersebut di atas. Itu tadi menurut pendirian secara ijma’ dari para ‘arifin, orang-orang yang sadar kepada Alloh Ta’ala, wa “Arbabil-quluub” – orang-orang yang hatinya bersih bercahaya. Alasannya di sini  disebutkan : “Sebab, jika orang menyerah kepada nafsu, atau cinta kepada nafsu, otomatis menyebabkan tertutupnya negatifnya nafsu. Otomatis lalu memandang nafsu atau segala yang bersang-kutan dengan nafsu atau segala yang bersang-kutan dengan nafsu itu baik semua. Ini otomatis. Orang kalau cinta, tidak kelihatan olehnya keburukan-keburukan dari orang yang dicintai. Sekalipun buruk, tapi karena dia cinta, pandangannya tetap baik.
وعين الرضا عن كل عيب كليلة
كما ان عين السخط تبدى المساوى
Kalau orang senang atau ridlo, sekalipun yang disenangi atau diridloi itu salah atau tidak baik, tetap dianggap baik.  Keburukan-keburukan tertutup oleh adanya rasa senang atau ridlo itu tadi. Sebaliknya jika orang tidak senang, tidak menyukai sesuatu, anti atau geting, sekalipun soal  benar atau baik, ya tetap dianggap salah atau tidak baik. Lebih-lebih yang sungguh buruk.
            Maka orang yang selalu menuruti keinginan nafsunya, dia tidak melihat ada-nya keburukan-keburukan dan kekurangan-kekurangan pada dirinya sendiri. Yang dike-tahui hanya kebaikan dan kebenaran yang ada pada dirinya. Malah yang sesungguhnya burukpun dipandang baik dan benar.
            Sebaliknya kalau orang tidak ter-pengaruh oleh nafsunya, tidak dijajah oleh nafsunya, artinya tidak senantiasa menuruti kepada keinginan nafsunya, dengan sendiri-
nya senantiasa curiga kepada nafsunya. Seperti kata Nabi Yusuf ‘alaihissalam dalam surat Yusuf :
وما ابرئ نفسى ان النفس لأمارة بالسوء (يوسف)
“Saya tidak memberi kebebasan kepada nafsuku. Saya tidak segan-segan selalu mencurigai kepada nafsuku . Oleh karena nafsu itu selalu mengajak kepada kejelekan, kerugian dan kenegatifan”.
            Sekalipun wujudnya baik, tetapi sesungguhnya hanya buat kedok saja. Buat  kedok terhadap barang yang tidak baik yang tersembunyi dibelakang perkara baik yang menjadi kedok itu.
            Kalau orang dikuasai oleh nafsu, sekalippun dia wujudnya beribadah… itu hanya buat topeng saja !. Ada maksud-maksud  lain yang tersembunyi. Ingin supaya dihormati atau tidak dikecam, supaya dipuji. Otomatis ada rasa begitu di balik dia beribadah.
Para hadirin hadirot, mari kita koreksi  Nabi Yusuf ‘alaihi salam, beliau seorang Nabi yang maksum, dijaga oleh Alloh Ta’alah dari maksiat. Sungguhpun begitu beliau tidak segan-segan tidak bosan-bosan mencurigai nafsunya senantiasa mengajak kepada keburukan. Lalu kita masing-masing bagaimana ?. Apakah kita senantiasa waspada kepada nafsu kita masing-masingkah atau bagaimana ?. seharusnya selalu waspada!. Selalu kontrol !. waspada setiap saat setiap gerak dan laku yang kita perbuat !. kalau kita tidak waspada, otomatis pada saat tidak waspada itulah kita dikuasai nafsu, !. Pada saat–saat kita tidak mencurigai nafsu, otoma-tis di saat yang begitu itu kita tertipu oleh nafsu !.
            Atau, istilah Wahidiyah, apakah kita sudah senantiasa LILLAH-BILLAH ? . Kalau kita tidak LILLAH BILLAH berarti kita tidak curiga kepada nafsu. Dan kalau tidak curiga otomatis diterkam dikuasai oleh nafsu, dan kita tidak merasa !. menjadi hamba nafsu !. Linnafsi Binnafsi otomatis !.
            Itu tadi perlu adanya koreksi dan perlu sekali adanya perbaikan!. Kalau kita lemah tidak ada semangat untuk itu, berarti kita dijajah oleh imprialis nafsu!. Pada saat-saat kita tidak LILLAH BILLAH, otomatis kita Linnafi Binnafsi.
            Dus kembali lagi, “ASLU KULLI MAKSIYATIN WA GOFLATIN WA SAHWATIN AR-RIDLO ‘ ANIN-NAFSI”. Sumber segala maksiat dan lupa kepada Alloh, tidak sadar kepada alloh, dan nuruti syahwat nafsaniyah yang hubungan dengan makan, minum, sex dan sebagainya soal materi, sumber dari segalanya itu semua adalah ridlo atau puas atau cinta kepada nafsu!. Tekuk lutut dikuasai nafsu!. LINNAFSI BINNAFSI! Kebalikan dari pada itu:
)واصل كل طا عة ويقظة وعفة الرضا منك عنها (
Sumbernya segala tho’at melaksanakan perintah alloh dengan ikhlas dan menjahui larangan-larangan dari alloh Ta’ala, dan sadar kepada-Nya, dan menjauhkan dari nafsu atau segala yang bersangkutan dengan nafsu baik langsung maupun tidak langsung, itu semua dapatnya dia laksanakan, sumbernya adalah “tidak puasa kepada nafsu”. Anti pada nafsu!. Barang siapa anti pada sesuatu otomatis memandang sesuatu itu selalu jelek. Dan oleh karenanya sama sekali tidak terpengaruh !. tidak merasa puas terhadap apa yang dia anti. Itu nafsu.
            Setengah dari pada kesenangan nafsu ialah “aras-arasen”, malas, jemuh dan sebagainya. Diajak Mujahadah terasa berat, ini jelas kena pengaruhnya nafsu. Kena belenggunya nafsu.Banyak lagi kesenangan-kesenangan nafsu. Antara lain lagi, ingin selalu enak dan kepenak !. tidak mau kangelan. Pokoknya kesenangan nafsu itu seperti disurga itu. Serba ada serba “KUN FAYAKUUN”. Serba mengkilat, serba menggiurkan serba memincutkan. Pokonya seperti di surga itulah yang menjadi kesenangan nafsu.
            Mana bisa hadirin-hadirot, di dunia kok ingin seperti di surga, itu namanya menyalah gunakan !. kalau menyalah gunakan, ini nanti syurganya adalah “jahannam”!. Dus ! orang kok nuruti pada nafsunya, sekalipun kelihatanya enak dan kepenak, menguntungkan dan membahagiakan tapi nanti akibatnya ….. jauh lebih sengsara, lebih hina!. Seperti halnya racun yang dibungkus madu atau minumam lezat.  Tapi sesungguhnya racun !. ya betul,
Pada waktu makan dan minum yang hanya singkat sekali itu seolah-olah enak dan lezat, tapi pada detik kemudiannya batu terasa racun tadi. Sehingga berakibat membinasakan !. Begitu juga keinginan nafsu . Sekalipun dan kepenak, enak dan kepenak itu hanya dalam waktu yang sangat singkat sekali!
Kemudian pada detik – detik berikutnya baru terasa suatu racun yang sasngat berbahaya dan sangat membawa kerugian yang besar sekali !. Tak dapat dibayangkan betapa pedihnya ketika merasakan akibat dari pada minum racun
keinginan nafsu “ tadi!.
“WA ASLU KULLI THOO’ATUN WA YAQODHOTIN WA ‘IFFATIN ‘ADAMUR- RIDLO MINKA ‘ANHA”. Asalanya atau sumber segala thoat atau perbuatan-perbuatan yang di ridloi Alloh, perbuatan-perbuatan yang menguntungkan pada ummat dan masyarakat ini sumbernya adalah “tidak nuruti kepada nafsu” benci kepada nafsu. Nafsu keinginanya menyalah gunakan. Korupsi!. Dan sebagainya dan sebagainya!.
            Andaikata bangsa Indonesia sudah bebas dari Imperialis nafsu, terutama mereka-mereka yang berkompeten ,……………otomatis seperti pepatah “suwe mijet wohing ranti”= lebih lama memijat buah ranti. Artinya masyarakat adil makmur yang dicita-citakan bangsa Indonesia akan cepat terwujud. Lebih cepat dari pada memijat buah ranti. Akan tetapi oleh karena bangssa indonesia sebahagian besar, terutama mereka-mereka yang berkompeten masih dijajah oleh imprialis nafsu yang ganas, menjadi……….keadaanya seperti yang kita alami sekarang ini. Dekadensi moral, penyelewengan, korrupsi dan penyalah gunaan makin menjadi-jadi tumbuh diberbagai banyak bidang!.
            Maka dari itu perlu sekali adanya koreksi terus menerus kepada imprialis nafsu!. Kalau kita tidak selalu curiga dan waspada, senantiasa mengarahkan, otomatis kita terjebak oleh nafsu !. kita terjerumus oleh bujukan nafsu !. ini tidak berarti kita harus meninggalkan atau menentang sama sekali kepada nafsu, tapi……….”mengarahkan”. mengarahkan dan mentertibkan nafsu-nafsu itu sehingga tidak berlarut-larut, sehingga tidak berlebih-lebihan!. Sekali lagi mengarahkan!. Mengarahkan. Nafsu dibuat oleh Alloh SWT itu adalah justru untuk ……untuk supaya dimanfaatkan oleh hamba-Nya !. dimanfaatkan, dijadikan kendaraan yang harus dinaiki untuk………untuk sowan menghadap kehadirot Alloh SWT !. untuk FAFIRRU ILALLOHI  WAROSUULIHI SAW !.Ini maksudnya Alloh Ta’ala mencipta nafsu di dalam kita semua.Tapi jika  kendaraan atau nafsu itu tadi tidak kita gunakan sebagai kendaraan untuk sowan menghadap kehadirat Alloh SWT,berarti menyalah gunakan !. Seperti halnya diantara kita umpanya dipinjami atau diberi sesuatu oleh orang lain  lebih-lebih orang tua kita, kok tidak dilaksanakan seperti yang dikehendaki oleh yang memberi atau yang meminjami itu, ini berarti kita menyalah gungakan. Berarti kita menyelewengkan dan korupsi terhadap apa-apa yang telah kita terima. Begitu juga Alloh memberi nafsu kepada kita,supaya kita pergunakan untuk showan menghadapnya yang memberinafsu itu  ! sebab kalau kita tidak punya nafsu , nafsu makan misalnya, sekallipaun terasa lapar tidak makan.Ini berarti membinasakan pasda fisik jasmani kita sendiri. Kedua, kita lalu tidak bisa sowan sadar dan mengabdikan diri kepada-Nya melalui nafsu makan itu.  Artinya kita makan demi untuk pelaksanaan dari LILLAH BILLAH. Kalau kita tidak makan, otomatis kita tidak bisa LILLAH BILLAH dlam bidang itu. Lha, itu maksudnya, nafsu makan supaya kita manfaatkan untuk sowan kepada Alloh SWT.Atau LILLAH!. Kalau tidak makan, kita tidak bisa melaksanakan LILLH-pengabdian melalui saluran makan tadi.
            Tapi begitu juga kalau kita makan tidak kita peruntukkan LILLAH tidak kita arahkan untuk pengabdian dsri, hanya nuruti ajakan nafsu, berarti kita menyalah gunakan.Otomatais kita harus bertanggung  jawab kepada yang mamberi.Makan , tidak  kita arahkan untuk LILLAH pengabdian diri, lebih-lebih kalau berlebih-lebihan di samping tidak LILLH tadi, kita mau tidak mau akan bertanggung jawab di hadapan Alloh SWT.”Dulu di dunia kamu saya beri nikmat makan,… kamu salah gunakan”. Dan seterusnya!. Itu barui doal makan. Begitu juga soal lain –lain, apa saja pokoknya yang ada pada kita soal lahiriyah maupun batiniyah, kok tidak kita pergunakan untuk pengabdian diri, untuk LILLAH, pasti dikemudian hari dimintai pertanggung jawaban!. Satu  persatu, tidak ada yang kliwatan !.      
            Lha, ini masing-masing kita bagaimana paara hadirin hadirot, maari kita koreksi!.Pokoknya segala  perbuatan kita jika tidak kita sadari LILLAH BILLAH otomatis kita dijajah oleh imprialis nafsu !. Menjadi  budaknya nafsu !. Hamba nafsu jadinya !. Bukan hamba Alloh!. Bagaimana paara hadirin hadirot?.
            Apabila tidak puas atau anti terhadap nafsu, selalu mmengarahkan dan menggunakan nafsunya untuk mengabdikan diri kepada Alloh – untuk melaksanakan LILLAH, otomatis segala sesuatunya selalu mendapat ridlo dari Alloh SWT!. Dia senantiasa menguntungkan kepada lainnya. Senantiasa anti pada nafsu, atau istilah yang populer senantiasa LILLAH BILLAH, segala keadaanya senantiasa diridloi Alloh  warosulihi saw sebaliknya orang yang senantiasa LINNAFSI BINNAFSI, otomatis senantiasa di kecam  oleh Alloh SWT!. Dan senantisa merugikan pada lainnya. Kelihatannya menguntungkan kepada masyarakat, tapi sesungguhnya merugikan yang besar sekali. Kelihatannya itu hanya buat kedok saja!. Lebih-lebih yang lahiriyahnya merugikan dan batiniyahnya juga merugikan, itu jauh lebih besar merugikan!. Itu tadi orang yang seklalu LINNAFSI BINNAFSI.
وَلــَمَّا كــَانَ الرِّضَاعَن ِالنَّفْــْسِ شَأنُ مَنْ يَتــَعَاطــَي الـــْعُلــُوْمَ الظــَّاهــِِريَّة َ الــَّتــِي لاَ تــَدُلُّ عَلـَى عُيُوْب ِ النَّفــْسِ نــَهَي الْمُصَنّـِفُ عَنْ صُحْبَتِهِمْ  وَمُخَالــَطَتـــِهــِمْ

Ini pada umumnya. Orang-orang yang berkecimpung dalam ilmiah lahiriyah secara umum  keistimewaan . Keistimewaan secara umum disini disebutkan yaitu orang-orang yang berkecimpung dalam hanya ilmiah lahiriyah yang tidak hubungan dengan bagaiman ganasnya nafsu, itu umumnya orang yang terlibat atau dijajah imprialis nafsu !. Atau secara umum tidak curiga pada nafsu, pada umumnya orang yang tidakada perhatian kepada nafsu, otomatis  lebih banyak dirugikan oleh nafsunya.Dia tidak merasa!. Maka Mushonnef memperingatkan :
وَلأَنْ تــَصْحَبَ جَاهِلا ً لاَ يَرْضَي عَنْ نــَفــْسِه ِ خَيْرٌ لــَك َ مِنْ أَنْ تــَصْحَبَ عَالــِمًا يَرْضَي عَنْ نــَفْسِه ِ
Dan sekiranya engkau berkawan dengan orang bodoh, buta huruf tapi anti terhadap nafsunya, itu lebih baik dari pada berkawan dengan orang yang alim, orag cerdik, orang pandai, tapi masih dijajah imprialis nafsunya.
            Oleh karena, berkawan itu nulari atau mempengaruhi. Anak yang berkawan dengan anak lain yang nakal, dia ketularan menjadi anak nakal. Berkawan dengan orang yang bejad akhlaqnya, sedikit ba-nyak ketularan. Berkawan dengan orang  senantiasa dikuasai  oleh nafsu, LINNAFSI BINNAFSI,- ketularan !
 Oleh karena itu di sini diperingatkan jangan sampai berkawan dengan orang yang akhlaqnya bejad, orang yang tidak senantiasa LILLAH BILLAH ! Tetapai berkawanlah dengan orang baik akhlaqnya, yang anti pada nafsunya, yang senantiasa LILLAH BILLAH!.
.           Itu dalam bidang peningkatan kesadaran. Terkecuali dalam bidangpenyiaran.bidang penyiaran malah harusmempergauli orang-orang bejad untuk ditolong.diselamatkan dari kebejadannya!.bidang berkawan,harus cari orang-orang yangakhlaqnya lebih baik!.jadi dalam bidangpenyiaran justru kita kita harus banyakbanyak mempergauli orang-orang yang rusak-rusak.ibarat orang sakit,yang parah harus didahulukan,selak keburu mati!.otomatis jika ada kemungkinandan terutama mereka-merekayang masih ada harapan.harapan untuk sembuhdari kebejadan akhlaqnya!.insya allah dalam bidang penyiaran ini,asal sunguh- sunguh insya allah tertolong! Asal kita sunguh-sunguh didalamkita menolong merekayang sangat parah itu.
Jadi kembali lagi, ``WA LAAN-TASHAB JAAHILAN LAAYARDLO’AN -AFSIHI,KHOIRUN-MIN-AN TASHAB’AALIMANYARDLO’AN NAFSIHI’’-berkawan dengan orang bodoh,yang butahuruf yang tidak dikuasai nafsunya malah dapat menguasai mengarahkan nafsunya,itu lebih baikdari pada berkawan dengan orang alim,orang pandai tetapimasih dikuasai oleh nafsunya,yang senantiasa nuruti nafsunya.yang senantiasa linnafsi binnafsi!.yang senantiasa berbuat perbuatan yang dikecam oleh alloh SWT,perbuatan yang merugikan pada ummat dan masyarakat!.sekalipun alim,tapi ilmunya itu berbahaya,tidakl manfaat!.
كـــُلُّ عَالِمٍ لاَ يَنْفــَعُ بــِعِلــْمِهِ هُوِ وَ إبْلــِيْسُ سَوَآءٌ

Semua orang alim, orang yang tahu, tapi tidak memanfaatkan ilmunya, tidak memanfaatkan apa yang dia ketahui, itu sama dengan iblis !.
            Diantara kita para hadirin-hadirot, sudah tahu LILLAH-BILLAH itu apa, LINNAFSI-BINNAFI itu apa !. sampai dimanakah konsekwensi kita para hadirin-hadirot terhadap apa yang kita ketahui itu ?. mari para hadirin-hadirot kita koreksi !. kita tahu ilmu LILLAH-BILLAH LIRROSUL-BIRROSUL !. tahu LINNAFSI-BINNAFSI. Apakah sudah konsekwen ?. semua orang alim orang yang berilmu yang tidak konsekwen dengan ilmunya itu sama dengan iblis!. Bahkan lebih sesat dan lebih menyesatkan daripada iblis!.
            Mari para hadirin hadirot !. ini sungguh soal yang .. menguntungkan, apabila kita sungguh-sungguh, dan merugikan atau menghancurkan apabila kita tledor, glonjom ……..!.
            Para hadirin-hadirot!. Umumnya dari kita, dari masyarakat, dari kita bangsa Indonesia, bahkan sebagian  besar Ummat manusia sedunia, pada umunya banyak sekali soal-soal yang pokok  yang prinsip yang sudah diketahui oleh mereka. Tahu itu baik, ini buruk. Tapi justru sebagian besar ummat manusia malah menjalankan yang buruk, menjalankan perbuatan-perbuatan  yang merugikan orang lain, menjalankan soal-soal yang dikecam oleh Alloh SWT!. Ini pada umumnya. Diantara kita para hadirin-hadirot, bagaimana!. Apakah ya idem seperti itukah, atau bagaimana!. Dan disamping itu kita semua harus pertanggung jawab, para hadirin-hadirot, pertanggung jawab!.
            Pada minggu yang lalu, atau dua minggu yang lalu kalau saya tidak salah pernah saya utarakan ada peringatan batiniyah dari salah seorang kawan Pengamal Wahidiyah sendiri. Yaitu, maksudnya…… “SAYANG KAWAN PENGAMAL WAHIDIYAH TERUTAMA DIDALAM MUJAHADAHNYA KURANG BERSUNGGUH SUNGGUH!. HANYA SAMBIL LALU SAJA!.SEANDAINYA SUNGGUH-SUNGGUH MEREKA DIDALAM MUJAHADAH-MUJAHADAH-NYA SUDAH DULU-DULU DIBERI PERTOLONGAN YANG GILANG GEMILANG OLEH ALLOH SWT!. SAYANGNYA DIDALAM MEREKA BERJUANG KURANG BERSUNGGUH-SUNGGUH!”. Ini peringatan dari…… dari ghoib para hadirin-hadirot !. Lha ! ini apakah cocok dengan fakta dan kenyataan kita, ini terserah pada kita masing-masing!.
            Sayang nya, para pengamal Wahidiyah didalam mereka berjuang, didalam mereka berdepe-depe dihadapan Alloh wa Rosuulihi Shollalloohu Alahi Wa Sallam hanya….. maaf, hanya “Tulak sumpah”!. Masih kurang sekali!. Ya mudah-mudahan pengajian pagi ini benar-benar diridloi Alloh SWT, membawa kemajuan besar yang sebanyak banyaknya!.
{ فَأَىُّ عــِلــْم ٍ لـِعَالــِم ٍ يَرْضَى عَنْ نــَفــْسِه ِ }
Apakah boleh dikatakan “Ilmu” ilmu-nya orang alim yang ridlo kepada nafsunya, yang senantiasa dikuasai imprialis nafsunya!.
            Dus ! orang yang punya ilmu yang masih dikuasai nafsu, otomatis tidak konsekwen kepada ilmunya ! Yang baik, malah ditinggalkan, yang jelek, malah dilanggar diterjang ! Atau kalau pada suatu tempo berbuat keba-ikan, tapi  justru malah buat kedhok saja ! Atau ada latar belakangnya. Karena, karena ingin dihormat orang lain!. Takut tidak terhormat kalau tidak berbuat menjalankan kebaikan. Begitu juga meninggalkan barang jelek atau merugikan karena takut. Pokoknya selalu ada latar belakangnya. Yaitu keuntungan pribadi atau nafsu!.
            Sekalipun buta huruf tapi tidak dikuasai oleh nafsu, otomatis segala perbuatan-Nya senantiasa diridloi Alloh SWT. Otomatis senantiassa membawa manfaat bagi orang lain sekalipun wujudnya itu tidak ada hubungan, tidak memanfaati kepada ummat dan masya-rakat atau kepada lainnya. Sebaliknya apabila orang dikuasai oleh imprialisme nafsu, sekalipun alimnya sundul langit tapi justru ilmunya itu disalahgunakan untuk keuntungan pribadi atau nafsu-nya ! sama sekali tidak membuat manfaat bagi ummat masyarakat !
            Itu tidak berarti kita harus menjadi orang bodoh, orang buta huruf, jangan menjadi orang alim, orang pandai, tidak begitu ! Yang penting kita jangan menyalahgunakan  ilmu kita ! Disalah gunakan hanya untuk keuntungan pribadi ! Kita harus konsekwen!. Konsksewen terhadap ilmu yang kita miliki!.
            Para hadirin-hadirot, ya mudah – mudahan pengajian pagi ini sekali lagi
diridoi Alloh SWT , membawa kemajuan yang sebesar-besarnya bagi kemajuan pejuangan FAFIRRU ILALLOH WAROSUULIHI Shollalohu'alaihiwasallam!.
            Baru-baru ini Kabupaten Kediri dan kabupaten lain Jombang dan lai No Induk –lain baru mengadakan asrama. Mari sesudah kita mengadakan asrama atau up grading atau mujahadah-mujahadah itu mari maju yang sebanyak-banyaknya !
Mujahadah-mujahadah mari kita tambah-tambah banyaknya, dan terutama nilainya, kualitetnya !. Khusuknya !. Lillahnya !. Billahnya !. pokoknya mari kita sama-sama mengusahakan kemajuan yang sebanyak-banyaknya!.
            Ummat dan masyarakat keadaanya sama-sama kita makluomi. Sebagian besar masyarakat masih banyak yangn dikasai imprialis nafsu. Sebagian besar, umat dan masyarakat tidak sadar kepada Alloh SWT!. Mereka diberi senantiasa nikmat oleh Alloh Ta`ala tapi mereka tidak merasa diberi. Diberi hidup, diberi makan, minum, berkerja, bernafas, berfikir… tidak merasa bahwa mereka diberi Alloh SWT !. Ini sebagian besar !. Diberi kekuatan merasa tidak diberi kekuatan oleh Alloh Ta’ala. Malah, disalahgunakan  untuk melakukan perbuatan yang dikecam oleh Alloh yang memberi kekuatan itu !. sebagian besaar begitu, para hadirin hadirot !. Kita bersama kalau hanya “ ungkang-ungkang dengkul “ tidak memperdulikan itu hadirin hadirot, pasti oleh Allah  SWT !. Dikumpulkan didalam “naarul jahannam” bersama masyrakat yang menyalahgunakan.  Malah mungkin malah lebih berat dari pada masyarakat itu sendiri, para hadirin hadirot!. Itu kalau kita “cancut tali wondo” menyelamatkan umat dan masyarakat dari imperialis nafsu yang ganas sekali para hadirin hadirot !.
      Mari para hadirin hadirot mengadakan kemajuan yang sebanyak-banyaknya ! Dan kita maju dalam soal ini para hadirin hadirot , tidak akan mengganggu bidang yang lain, bidang rumah tangga, ekonomi dan lain-lain ! Insya Alloh kita maju di dalam berjuang FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI Shollallohu'alaihiwasallam , Insya Alloh ekomi kita diberi barokah, hadirin hadirot !.
وَمَنْ يــَتــَّقِ الله َ يَجْعَلْ  لَهُ مَخــْرَجًا وَيــَرْزُقـــْهُ مِنْ حَيْثُ لا َ يَحْتَسِبُ ( اتطلاق 3 )
Siapa yang sungguh sungguh taqwa pada Alloh SWT pasti dikeluarkan dari jalan yang buntu, dari kesulitan-kesulitandan diberi rizqi yang sebanyak-banyaknya, dari jurusan yang tidak diduga-diduga. Itu para hadirin hadirot, sumpahnya Alloh kepada kita para manusia. 
             Mari para hadrin hadirot, maju yang sebanyak-banyaknya ! Dan maaf, pengajian kiranya cukup sekian saja, selanjutnya dipersilahkan kepadabeliau dari pusat

Doa Penenang Batin

Aku tahu ya Rabb, rizkiku tak mungkin diambil orang lain, maka hatiku tenang. Amal-amalku tak mungkin diambil orang, maka aku sibukkan diriku untuk beramal. Aku tahu Allah senantiasa melihatku, maka aku malu bila Allah mendapatkanku sedang maksiat. Aku tahu bahwa kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku, maka aku munajat kepada-Mu, khusnul khatimahkan diakhir hayatku. Amin.

 

Ya Rabb, kami memohon kepada-Mu agar mensucikan hati-hati kami dari kotoran dengki dan iri hati, kecenderungan kepada keburukan dan nista, penyakit dendam dan benci, serta tanamkanlah rasa cinta dan kasih sayang ke dalam hati kami, penuhilah dengan kebaikan dan anugrah, serta segerakanlah dengan perasaan belas kasihan. Amin.
Mari bersama merengkuh penyucian jiwa dan raga dengan bangun malam. Tidak melewatkan waktu kecuali dengan solat, dzikir dan munajat, mohon kepada sang khaliq dengan khusyu dan tawaddu. Sesungguhnya Allah dekat dengan kita. Amin.
Ya Allah, bukakanlah keatas kami hikmat-Mu dan limpahkanlah keatas kami khazanah rahmat-Mu, Wahai Tuhan Rabbul Izzati yang maha pemurah lagi maha penyayang, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah kefahamanku, Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku, terimalah pemohonanku Ya Rabb. Amin.
Duhai Dzat yang memiliki siang dan malam, manakala malam menyelimuti kegelapannya kami bersujud dengan penuh harap atas ridho-Mu, Ya Rabb terimalah ibadah kami dan sucikanlah hati kami. Amin.
Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan tingkatkanlah derajatku dan berikanlah rizki kepada ku, Ya Rabb aku bersujud dan bersimpuh berserah diri kepada-Mu.Turunkanlah magfirah-Mu. Amin.
Ya Allah, ditempat ini aku bertaubat kepada-Mu dari dosa kecil dan dosa besar, dari kesalahan yang tampak dan yang tersembunyi, dari tergelinciran yang lama dan yang baru, dengan tobatnya orang yang tidak menghendaki lagi melakukan kemaksiatan dan tidak berniat kembali kepada kedurhakaan, Ya Rabb hanya Engkaulah Maha Pengampun. Amin.
Ya Raab, saya tidak ragu atas rahmat-Mu, engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku Ya Raab dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh. Ya Allah, karuniakanlah keikhlasan dalam jiwa kami. Jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa peduli dengan hamba yang lainnya. Ya Allah bantulah kami, untuk mendekati-Mu dengan amal-amal yang suci. Amal yang membersihkan kami dari dosa dan menjaga kami dari mengulangi celaka. Amin.
Ya Allah, limpahkanlah malam-malam barakah kepada hamba-hamba-Mu ini. Malam dimana hamba-Mu senantiasa bersujud kepada-Mu, malam dimana hamba-Mu dengan khusyu’ menghadap-Mu dengan penuh linangan air mata berharap ampunan dan ridho-Mu, sementara banyak hamba-hamba-Mu yang lain sedang terbuai mimpi dalam tidur mereka. Amin.