Sunday 8 January 2012

CARA MANDI WAJIB YANG SESUAI SYARE'AT ISLAM

Rukun atau hal yang harus dikerjakan saat mandi wajib ada dua, yaitu :
1. Niat diungkapkan dalam hati
Yaitu pada saat pertama kali membasuh anggota badan.
Macam-macam niat mandi antara lain :
نَوَيْتُ رَفْعَ الْجنابة (saya niat menghilangkan janabat)
نَوَيْتُ رَفْعَ اْلحَدَثْ اْلاكْبَر(saya niat menghilangkan hadats besar)
نَوَيْتُ فَرْضَ الْغُسْلِ (saya niat mandi wajib)
نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ لِلصَّلاَةِ (saya niat bersuci untuk shalat)
2. Meratakan air ke seluruh anggota badan (kulit dan bulu yang tumbuh padanya).
Dengan memperhatikan dan mengupayakan terbasuhnya tempat-tempat yang sulit dilalui air, seperti ketiak, lipatan perut, telinga dan lain-lain.{menawi mboten kebasuh aduse kurang sempurno, sholate mboten sah }
Hal-hal yang disunnahkan ketika mandi :
Segala yang disunnahkan ketika wudlu’, disunnahkan pula ketika mandi seperti membaca basmalah, bersiwak, menghadap kiblat, membasuh kedua telapak tangan, berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung), menggosok gosok badan, mendahulukan yang kanan, muwalah (berkesinambungan) dan lain lain.
Selain itu disunnahkan pula kencing sebelum mandi, posisi berdiri, menghilangkan kotoran tubuh, berwudlu’, menyela-nyelai rambut, tiga kali dalam basuhan, mandi dengan menutup aurat (jika mandi sendirian, namun jika dihadapan orang lain hukumnya wajib) dan lain-lain.
Hal-hal yang dimakruhkan ketika mandi wajib :
1. Isrof dalam menggunakan air (lebih dari kebutuhan).
2. Mandi di air yang menggenang.
3. Basuhan lebih dari tiga kali.
4. Meninggalkan kesunahan seperti berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke lubang hidung), dll.
Tata cara mandi dengan sempurna :
1. Menghilangkan kotoran terlebih dahulu, seperti mani, kencing dan lain-lain.
2. Kemudian menghadap qiblat, membaca basmalah , bersiwak, membasuh kedua telapak tangan, berkumur dan istinsyaq, masing masing tiga kali dengan niat mengerjakan sunnah-sunnah mandi.
3. Membasuh dua kemaluan dengan niat menghilangkan janabat pada keduanya.
4. Berwudlu’ sebagaimana biasanya.
5. Mengguyur kepala sambil niat seperti niat-niat di atas.
6. Menyiramkan air pada bagian depan dan belakang tubuh sebelah kanan, kemudian bagian depan dan belakang tubuh sebelah kiri, sambil memperhatikan anggota badan yang sulit dilalui air.
Masalah wudhu’ bagi orang yang mandi janabah ada dua pendapat.
Pertama :dicukupkan dengan mengangkat hadats besar (mandi) karena dengan sendirinya hadats kecil terangkat pula dengan syarat di waktu melaksanakan mandi tidak melakukan perkara yang membatalkan wudhu’ seperti menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Dan ini adalah pendapat yang mu’tamad.
Kedua : tidak cukup dengan mandi (diharuskan wudhu’) karena hadats kecil terangkat dengan wudhu’ dan hadats besar terangkat dengan mandi, permasalahan berbeda dan hukumnya tentunya berbeda.
Perhatosan:
Alangkah lebih sae menawi siram dg duduk karena lubang kemaluan depan or belakang yang dianggap anggota dzohir ketika duduk akan tidak kebasuh ketika siram kaleh ngadek WALLOHU A'LAM

No comments:

Post a Comment